Contoh Artikel Pendidikan
GURU ITU PELIT
Oleh:
Drs. Edy Siswanto, M.Pd.
Kepala
SMPN 1 Takeran Magetan
Guru
pelit adalah guru yang tidak mau memberi tuntunan dan tontonan kepada anak
didiknya. Bahkan ada sebagian guru yang mempunyai keahlian khusus, namun belum
menularkan kepada anak didiknya. Memang sebagian besar guru kita masih
“peliit..”
Kehidupan
di sekolah tidak ubahnya keluarga di rumah tangga. Ada orang tua atau guru, ada
anak didik dan ada orang lain yaitu tenaga non kependidikan (karyawan tata
uasaha). Orang tua di rumah selalu memberikan pengawasan dan suri tauladan
serta pembelajaran kepada buah hatinya. Orang tua selalu memberikan saran dan
peringatan ketika melihat buah hatinya melakukan pelanggaran atau kesalahan.
Hal itu dilakukan setiap saat dan terus menerus sehingga anaknya tidak akan
melakukan kesalahan atau melanggar aturan baik yang disepakati keluarga maupun
tidak.
Guru
seharusnya juga berperan sebagai orang tua di sekolah. Kewajiban mereka sama
dengan orang tua di rumah. Mereka harus memberikan tuntunan dan tontonan kepada
anak didiknya. Tuntunan berarti memberikan pembelajaran serta peringatan ketika
melihat anak didiknya melakukan kesalahan atau pelanggaran peraturan sekolah
maupun norma yang ada. Perlakuan guru
terhadap anak didiknya bagaikan mendidik anaknya sendiri. Kalau hal itu terjadi
luar biasa anak didik kita dan juga guru kita.
Sedangkan
tontonan adalah guru harus memberikan contoh atau suri tauladan kepada anak
didiknya. Tontonan inilah yang paling berat dalam mendidik anak didik kita.
Member contoh disegala bidang memang berat, namun itu harus dilakukan. Memberi
contoh berpakaian, beribadah, berdisiplin, bertanggung jawab, kreativ, selalu
poritif thingking, sabar, santun, suka beramal,
dsb.
Kenyataan
yang ada, sebagian besar guru masih hanya sebatas memberikan ilmu di ruang
kelas selesailah sudah. Kondisi itu sangat terasa ketika guru belum mendapatkan
Tunjangan Profesi Pendidik. (TPP). Mereka mengajar di ruang kelas dan
selebihnya pulang. Mereka tidak memperhatikan bagaimana etika dan sopan santun
serta perilaku anak didiknya di luar kelas. Mereka sibuk mencari tambahan
nafkah dengan menebalkan uang sakunya di luar. Ada yang menjadi tukang ojek,
ada yang bertani, beternak juga dagang serta jual jasa dan mejadi perantara
atau makelar juga aktif memberi les di luar sekolah dsb.
Sangat
kejam guru itu! Mengapa? @ Karena belum menyentuh sampai ke ranah pendidikan
afektif. @ Karena belum meberi peringatan ketika anak didiknya melanggar
peraturan. @ Karena belum memberi contoh keteladanan. @ Bahkan ikut-ikutan
tidak disiplin, sehingga guru itu selain kejam juga “pelit”.
Pelit
bukan karena tidak mau membagikan sebagian hartanya untuk pakir miskin dan anak
terlantar namun pelit dalam membina akhlak mulia anak didiknya. Kepelitan itu
diantarnya: pelit dalam mengajak sholat, pelit dalam memberi pesan kepada anak
didiknya, pelit dalam memberi teguran kepada anak didiknya, pelit dalam memberi
sangsi, pelit dalam menegur anak apabila berbuat salah, pelit dalam
berkomuikasi, pelit dalam bercanda dengan anak didiknya, pelit untuk tidak duduk bersama dengan anak didiknya, pelit dalam memberi
tambahan materi pelajaran, pelit dalam memberi suri tauladan.
Seandainya
guru itu tidak pelit, maka setiap saat guru akan melayani anak didiknya
layaknya harapan dan impian orang tua terhadap anaknya sendiri
How To Use Steel vs Titanium Blade Parts - Titanium Art
BalasHapusThis tool nipple piercing jewelry titanium will be compatible with various mechanical models titanium trimmer of steel, especially the titanium titanium dental implants and periodontics plate. It titanium trimmer as seen on tv also has a few fram titanium oil filter advantages over traditional