KERANGKA KERJA KURIKULUM PENDIDIKAN SENI RUPA DI SEKOLAH DASAR
Kegiatan belajar 1 pgsd ikip pgri madiun
Dalam bagian ini anda akan memperoleh informasi mengenai salah satu model kerangka kerja (framework) kurikulum dalam pendidikan seni serta pendekatan yang digunakannya. Informasi ini akan bermanfaat apabila anda akan mengembangkan kurikulum pendidikan seni di sekolah, khususnya di sekolah dasar. Walaupun demikian pengembangannya harus diambil berdasarkan pengalaman guru dalam mengajar yang menggabungkan beberapa metode mengajar anak-anak pada level perkembangan yang berbeda. Kerangka kerja ini disampaikan dalam dua kelompok yaitu pertama kelompok kerangka tujuan dan pendekatan dan selanjutnya kerangka fungsi dan tujuan pendidikan seni (Chapman, 1978). Dalam Kerangka Tujuan dan Pendekatan disampaikan dua hal mendasar yaitu ekspresi dalam seni dan tanggapan terhadap karya seni. Adapun kerangka fungsi dan tujuan akan menunjukkan kerangka kerja kurikulum berkaitan dengan fungsi seni dalam pendidikan dan tujuan dalam pendidikan seni.
1. Ekspresi dalam seni (Expression in Art)
Ekspresi merupakan salah satu faktor penting dalam seni. Faktor ekspresi ini pula yang membedakan penyelenggaraan pendidikan seni dengan penyelenggaraan mata pelajaran lainnya. Dengan kata lain, pembinaan perkembangan dan penyaluran ekspresi dalam proses pendidikan hanya dapat di lakukan dengan baik oleh mata pelajaran pendidikan seni. Pembelajaran ekspresi dalam kurikulum pendidikan seni rupa mengunakan tiga kerangka tujuan dan pendekatan yaitu bagaimana mendidik anak Melahirkan Gagasan untuk Seni, bagaimana ekspresi dituangkan dalam Kualitas visual yang menggambarkan
gagasan, serta bagaimana menggunakan media untuk menghasilkan kualitas visual yang menggambarkan gagasan dan ekspresi anak tersebut
a. Melahirkan Gagasan untuk Seni
Dalam mengajarkan seni kepada anak, kita harus memperhatikan
kesamaan diantara pengalaman pribadi anak sebagai sumber inspirasi artistik, sumber inspirasi yang digambarkan oleh para seniman dan asal-usul bentuk seni di masyarakat.
Tujuan (goals) | Pendekatan dalam studi |
Belajar melahirkan gagasan untuk berekspresi melalui seni | • Mengobservasi • Berimajinasi • kontemplasi • Inventing (menemukan) |
Belajar bagaimana seniman melahirkan gagasan untuk karyanya | • Alam dan lingkungan • Fantasi dan imajinasi • Perluasan tema • Kehidupan sehari-hari |
Belajar bentuk seni yang asli di masyarakat (seni tradisional) | • Alat dan tempat untuk hidup • Ekspresi individu • Ekspresi anggota kelompok • Ekspresi dalam peristiwa penting |
b. Kualitas visual yang menggambarkan gagasan
Pada poin ini anak-anak belajar untuk membangun dan mengenal berbagai gagasan dari bentuk-bentuk visual yang dilihatnya. Tujuan pembelajaran dari poin ini adalah, pertama; anak belajar untuk menemukan dan memodifikasi gagasan untuk mengekspresikannya secara visual, kedua; anak belajar bagaimana seniman menggunakan kualitas visual untuk berekspresi dan ketiga; anak akan belajar
bagaimana kelompok budaya menggunakan kualitas visual sebagai ekspresi kepercayannya.
Tujuan (goals) | Pendekatan dalam studi | |
Belajar untuk menemukan dan | • | Membuat studi visual |
memodifikasi gagasan untuk | • | Merubah kebiasaan bekerja |
mengekspresikannya secara | • | Eksplorasi makna |
visual | • | Kesuaian dengan tujuan |
| • | Membuat sketsa dan model |
Belajar bagaimana seniman menggunakan kualitas visual untuk berekspresi | • • • | Membandingkan beberapa metode kerja Membandingkan karya dengan tema yang sama Mebandingkan pemecahan masalah dalam kehidupan sehari-hari |
| • | Membandingkan bentuk yang sederhana dan gabungan |
Belajar bagaimana kelompok | • | Membandingkan bentuk yang lama |
budaya menggunakan kualitas | | dengan yang baru |
visual sebagai ekspresi | • | Membandingkan simbolisme dalam |
kepercayannya | | kebudayaan yang berbeda-beda |
| • | Membandingkan prototipe dan eklektik bentuk |
c. Penggunaan media
Pada poin ini tujuan pembelajaran diarahkan pada kemampuan anak untuk menggunakan media dan menyalurkan ekspresinya, mengetahui dan mengenali bagaimana seniman/kriyawan berkarya menggunakan berbagai alat dan medi serta belajar bagaimana kelompok-kelompok budaya (masyarakat) menggunakan media dalam berkarya seni untuk mengekspresikan nilai-nilai sosial.
Tujuan (goals) | Pendekatan dalam studi |
Belajar mengunakan media untuk menyalurkan ekspresi | • Mengembangkan Kontrol • Adaptasi media kepada gagasan dan gagasan kepada media • Menyeleksi Gabungan Media • Eksperimen |
Belajar bagaimana seniman/kriyawan menggunakan alat dan media | • Penggunaan media secara langsung dan tidak langsung • Macam-macam media • Simbolisme dalam media • Penemuan media dn proses |
Belajar bagaimana kelompok budaya menggunakan media untuk mengekspresikan nilai sosial | • Kontrol • Adaptasi • Seleksi • Inovasi |
Kepekaan persepsi, keterampilan menginterpretasi, dan menilai karya seni dalam kerangka tujuan dan pendekatan kurikulum pendidikan seni rupa pada dasarnya merujuk pendekatan kritik dan apresiasi dalam pembelajaran seni. Kerangka tujuan dan pendekatan ini selanjutnya dapat dipilih dan dikembangkan oleh guru dalam pembuatan perencanaan pembelajaran seni.
a. Kepekaan persepsi
Tujuan pembelajaran pada poin ini adalah medidik dan melatih anak agar memiliki keterampilan untuk belajar mempersepsikan berbagai bentuk/simbol visual, belajar bagaimana ketertarikan persepsi dan deskripsi seni serta belajar bagaimana masyarakat mempersepsikan bentuk-bentuk visual dalam lingkungannya
Tujuan (goals) | Pendekatan dalam studi |
Belajar untuk mempersepsikan berbagai bentuk/simbol visual | • Diskriminasi fenomena dasar • Membangun asosiasi multisensorik • Eksplorasi simbol • Mengaitkannya dengan konteks |
Belajar bagaimana ketertarikan persepsi dan deskripsi seni | • Bentuk seni dan media • Desain dan gaya • Subyek dan simbol • Tujuan dan konteks |
Belajar bagaimana masyarakat mempersepsikan bentuk visual dalam lingkungannya | • Bentuk seni dan media • Desain dan gaya • Subyek dan simbol • Tujuan dan konteks |
b. Keterampilan menginterpretasi Pengetahuan dan keterampilan menginterpretasi diberikan kepada anak-anak dengan tujuan agar anak belajar menginterpretasikan makna yang dipersepsi, belajar bagaimana ketertarikan atau kecenderungan interpretasi karya seni serta belajar bagaimana masyarakat menginterpretasi bentuk visual sebagai ekspresi sosial | |
Tujuan (goals) | Pendekatan dalam studi |
Belajar menginterpretasikan makna yang dipersepsi | • Mengelompokan dan memberi nama • Empati • Spekulasi • Sintesis |
Belajar bagaimana ketertarikan atau kecenderungan interpretasi karya seni | • Waktu dan kebudayaan Kehidupan seniman • Persoalan artistik • Menampilkan tanggapan personal |
Belajar bagaimana masyarakat menginterpretasi bentuk visual sebagai ekspresi sosial
• Variasi alat dan tempat untuk hidup
• Variasi ekspresi individual
• Ekspresi anggota kelompok
• Ekspresi dalam peristiwa yang penting
|
c. Menilai karya seni
Kemampuan menilai karya seni adalah salah satu kompetensi yang harus dimiliki dalam pendidikan seni. Keterampilan atau pengetahuan ini diajarkan agar anak dapat belajar untuk menilai pengalaman yang signifikan, belajar bagaimana menilai karya seni serta belajar bagaimana penilaian dapat dilakukan berkaitan dengan bentuk visual yang ada di masyarakat
Tujuan (goals) | Pendekatan dalam studi |
Belajar untuk menilai pengalaman yang signifikan | • Mempertanyakan apa yang dipelajari • Mempertanyakan apa yang khusus • Mempertanyakan apa yang dirasakan • Mempertanyakan apakah dapat menggunakan pengetahuan dari pengalaman |
Belajar bagaimana menilai karya seni | • Akurasi dan keidahan alami • Imajinasi dan orisinalitas • Mengaransemen perintah kegiatan belajar • Kegunaan dalam kehidupan seharihari |
Bagaimana penilaian dapat dilakukan berkaitan dengan bentuk visual dimasyarakat | • Bentuk permanen dan temporer • Inovasi dan tradisi • Kekhususan dan tujuan yang beragam • Kesatuan dan perbedaan |
Tujuan dan pendekatan studi yang dipaparkan dalam modul ini secara garis besar memberikan gambaran umum bingkai kurikulum pendidikan seni.
Walaupun demikian uraian tersebut tidaklah sesuatu yang baku dalam program seni. Untuk mengembangkan program semacam ini kita memerlukan pemikiran yang seksama tentang hubungan di antara tujuan, ruang lingkup dan irama dari pembelajaran itu sendiri dalam tahun ajaran yang tengah berlangsung, tahun yang akan datang dan variasi kegiatan pembelajaran sesuai dengan lingkungan kerja guru.
Pada modul sebelumnya anda sudah mempelajari berbagai fungsi pendidikan seni dalam pendidikan umum. Fungsi pendidikan seni dalam pendidikan umum dan tujuan yang ingin dicapai melalui pendidikan seni dapat juga dijadikan kerangka kerja untuk mengembangkan kurikulum pendidikan seni. Secara umum kerangka kerja kurikulum dalam pendidikan seni tersebut dapat digambarkan dalam tabel sebagai berikut:
|
Kerangka kerja kurikulum pendidikan seni disusun diantaranya dengan memperhatikan fungsi seni dalam pendidikan umum sebagai berikut: a. Memfasilitasi pemenuhan diri siswa (personalfullfillment)
Untuk menemukan pemenuhan diri melalui seni anak perlu belajar bagaimana kehidupan mereka dapat diperkaya dengan usaha mereka untuk mengkreasi karya seni dan menanggapi berbagai bentuk-bentuk visual.
Bagi Indonesia yang memiliki berbagai bentuk karya seni dari berbagai suku bangsa yang ada di tanah air, poin ini sangat diperlukan. Anak akan belajar menghargai berbagai bentuk karya seni yang pernah ada di masyarakat maupun yang masih hidup dan berkembang saaat ini. Pembelajaran ini diarahkan kepada kepedulian mereka terhadap warisan budaya lebih dari sekedar menghafalkan nama seniman, judul karya dan waktu serta tempat pembuatannya.
Mengembangkan kesadaran sosial adalah bentuk kepedulian yang terbangun dari kesadaran dan penghargaan anak terhadap berbagai bentuk artistik yang ada dan dihasilkan oleh masyarakat. Hal ini akan mengajarkan mereka untuk menghargai juga persepsi, penilaian, pemikiran dan pendapat orang lain dari budaya yang berbeda-beda.
Selain memberikan kerangka fungsi seni dalam pendidikan umum, kerangka kurikulum ini juga memberikan pegangan terhadap tujuan penyelenggaraan pendidikan seni berkaitan dengan pengembangan disiplin ilmu seni rupa itu sendiri. Kerangka kerja tersebut diuraikan sebagai berikut
Siswa dapat belajar dengan cara yang berbeda-beda untuk:
1) Membangkitkan gagasan-gagasan anak untuk ekspresi personal melalui seni
2) Memperbaiki dan memodifikasi gagasan anak untuk ekspresi visual
3) Menggunakan media untuk menyampaikan maksud ekspresi anak sendiri
Anak-anak dapat mempelajarai bagaimana anggota-anggota dalam komunitas artistik (seniman, desainer, pengrajin dsb.):
1) Membangkitkan gagasan untuk karya mereka
2) Menggunakan kualitas-kualitas visual untuk ekspresi
3) Menggunakan alat-alat dan media
4) Mempersepsikan dan mendeskripsikan seni
5) Menguji dan menilai karya-karya seni
Anak-anak belajar bagaimana orang dalam budayanya dan dalam budaya lainnya memproduksi karya seni rupa. Secara khusus tujuan yang ingin dicapai dari poin ini adalah agar anak:
1) Mengenali dan memahami bentuk-bentuk seni yang asli.
2) Mengetahui dan memahami bagaimana suatu kelompok masyarakat menggunakan kualitas visual untuk mengekspresikan kepercayannya
3) Mengetahui dan memahami bagaimana suatu kelompok masyarakat Menggunakan media untuk mengekspresikan nilai-nilai sosial
4) Merasakan bentuk-bentuk visual yang ada di lingkungannya
5) Menginterpretasikan bentuk-bentuk visual sebagai ekspresi sosial
6) Menilai bentuk-bentuk visual di masyarakat
Bagi para pengajar seni dan pengembang kurikulum, sebelum menggunakan kerangka kerja ini sebagai pedoman pengembangan kurikulum, perlu mengetahui bahwa model ini walaupun tampak universal tetapi dibuat dan dibangun dalam konsep dan paradigma pendidikan di Barat. Aspek universal melalui bingkai kurikulum ini adalan tujuan dari pendidikan seni yang relevan dengan tujuan pendidikan secara umum yang demokrasi. Dengan demikian para guru seni rupa di Indonesia dapat mencoba model bingkai kurikulum pendidikan seni ini dengan mengembangkan variasinya sesuai pengalaman dan lingkungan setempat.
1. Ekspresi dalam seni (Expression in Art)
a. Melahirkan Gagasan untuk Seni
b. Kualitas visual yang menggambarkan gagasan
c. Penggunaan media
a. Kepekaan persepsi
b. Keterampilan menginterpretasi
c. Menilai karya seni
Memfasilitasi pemenuhan diri siswa (personal fulfillment)
Mentransmisikan warisan budaya
Mengembangkan kesadaran sosial
Siswa dapat belajar dengan cara yang berbeda-beda untuk:
• Membangkitkan gagasan-gagasan anak untuk ekspresi personal melalui seni
• Memperbaiki dan memodifikasi gagasan anak untuk ekspresi visual
• Menggunakan media untuk menyampaikan maksud ekspresi anak sendiri
Anak-anak dapat mempelajarai bagaimana anggota-anggota dalam komunitas artistik (seniman, desainer, pengrajin dsb.):
• Membangkitkan gagasan untuk karya mereka
• Menggunakan kualitas-kualitas visual untuk ekspresi
• Menggunakan alat-alat dan media
• Mempersepsikan dan mendeskripsikan seni
• Menguji dan menilai karya-karya seni
Anak-anak belajar bagaimana orang dalam budayanya dan dalam budaya lainnya:
• Bentuk-bentuk seni yang asli
• Menggunakan kualitas visual untuk mengekspresikan kepercayannya
• Menggunakan media untuk mengekspresikan nilai-nilai sosial
• Merasakan bentuk-bentuk visual yang ada di lingkungannya
• Menginterpretasikan bentuk-bentuk visual sebagai ekspresi sosial
• Menilai bentuk-bentuk visual di masyarakat
Pelajari kurikulum pendidikan seni rupa yang ada di sekolah saat ini, kemudian cobalah kembangkan dengan menggunakan kerangka kerja yang sudah anda pelajari. Sesuai dengan situasi dan kondisi sekolah dasar tempat anda mengajar Diskusikan hasil pengembangan tersebut dengan rekan anda yang lain.
Pilih satu jawaban yang paling tepat dari beberapa alternatif jawaban yang disediakan
1. Kerangka kerja kurikulum pendidikan seni rupa ini dapat digunakan sebagai
a. pedoman pengembangan c. menyusun rencana pembelajaran kurikulum di sekolah d. semuanya benar
b. menyusun materi bahan ajar
2. Kerangka kerja kurikulum berkaitan dengan tujuan dan pendekatan dibagi lagi menjadi dua kelompok yaitu :
a. Ekspresi dan Tanggapan c. Ekspresi dan berkarya terhadap karya seni d. semuanya benar
b. Apresiasi dan Kritik
3. Kerangka kerja Ekspresi dalam seni menggunakan tiga kerangka tujuan yaitu yang berkaitan dengan:
a. Gagasan, Kualitas Tanggapan c. Gagasan, Kualitas Visual dan dan Penggunaan Media Penggunaan Media
b. Gagasan, Kualitas Ekspresi dan d. Gagasan, Kualitas Seniman dan Penggunaan Media Perencanaan Media
4. Pendekatan studi yang digunakan untuk kerangka kerja yang bertujuan agar
anak belajar melahirkan gagasan untuk berekspresi melalui seni diantaranya :
a. Mengobservasi c. sosialisasi
b. berimajinasi d. a dan b benar
5. Pendekatan studi yang digunakan untuk kerangka kerja yang bertujuan agar anak belajar bentuk seni yang asli di masyarakat (seni tradisional) diantaranya
a. Ekspresi anggota kelompok c. Ekspresi jiwa
b. Ekspresi dalam kelas d. Ekspresi hati
6. Pendekatan studi yang digunakan untuk kerangka kerja yang bertujuan agar anak belajar menemukan dan memodifikasi gagasan untuk mengekspresikannya secara visual diantaranya
a. Eksplorasi visual c. Eksplorasi bentuk
b. Eksplorasi tujuan d. Eksplorasi makna
7. Pendekatan studi yang digunakan untuk kerangka kerja yang bertujuan agar anak belajar untuk mempersepsikan berbagai bentuk/simbol visual diantaranya
a. Membangun asosiasi c. Eksplorasi makna
multivisual d. Membangun asosiasi multisensorik
b. Eksplorasi media
8. Kerangka kerja kurikulum pendidikan seni disusun diantaranya dengan memperhatikan fungsi seni dalam pendidikan umum sebagai berikut
a. Memfasilitasi pemenuhan diri c. Memfasilitasi pemenuhan diri siswa siswa (personal fullfillment), (personal fullfillment), Mentransmisikan warisan Mentransmisikan warisan ekologi, budaya, Mengembangkan Mengembangkan kesadaran berkarya kesadaran sosial d. Memfasilitasi pemenuhan diri siswa
b. Memfasilitasi pemenuhan diri (personal fullfillment), seniman (personal fullfillment), Mentransmisikan warisan budaya, Mentransmisikan warisan Mengembangkan kesadaran individu budaya, Mengembangkan
kesadaran sosial
9. Kerangka kerja kurikulum pendidikan seni disusun diantaranya dengan memperhatikan tujuan dalam pendidikan seni yaitu tanggapan dan ekspresi personal. Tujuan dalam poin tersebut adalah siswa dapat belajar dengan cara yang berbeda-beda untuk:
a. membangkitkan gagasan c. membangkitkan gagasan ekspresi ekspresi sosial melalui seni seniman melalui seni
b. membangkitkan gagasan d. tidak ada yang benar ekspresi personal melalui seni
10. Kerangka kerja kurikulum pendidikan seni disusun diantaranya dengan memperhatikan tujuan dalam pendidikan seni yaitu kepedulian terhadap warisan artistik. Tujuan dalam poin tersebut adalah siswa dapat belajar bagaimana anggota-anggota dalam komunitas artistik
a. menjual karya seni c. menggunakan alat dan media
b. menggunakan konekso pribadi d. menguji dan menilai kesabaran
Untuk melihat kemampuan Anda, coba cocokan jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif yang terdapat pada akhir Bahan Belajar Mandiri ini. Kemudian hitunglah jawaban Anda yang benar dan gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap Materi Kegiatan Pembelajaran ini.
Rumus:
Tingkat penguasaan= Jumlah Jawaban Anda yang benar x 100%
10
Arti tingkat penguasan yang Anda capai: 90 - 100% = baik sekali 80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang
Catatan: Bila Anda mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan dengan Kegiatan Pembelajaran selanjutnya, tetapi bila tingkat penguasan Anda masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi Kegiatan Belajar ini, terutama bagian yang belum Anda kuasai.
Chapman, Laura H., (1978), Approach to Art in Education, New York: Harcourt
Brace Jovanovich. Duncum, Paul, 2001,Theoretical Foundations for an Art Education
of Global Culture and Principles for Classroom Practice. In International Journal of Education & the Arts Volume 2 Number 3 June 10, 2001
Ramanto, M (2003) "Peran Guru Kesenian dalam Meningkatkan Apresiasi Seni Masyarakat". Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Seni, Vol. 4 No.2 2003 (160165).
Read, H. (1958) Education Through Art. London: Faber and Faber Salam, S. (2001). "Pendekatan Ekspresi diri, Disiplin dan Multikultural dalam Pendidikan Seni Rupa". Wacana Seni Rupa, Jurnal Seni Rupa dan Desain. Vol 1.3 Agustus2001. Bandung: P3M-STISI. Sukmadinata, N.S. (2002) Pengembangan Kurikulum: Teori dan Praktek.
Bandung: Remaja Rosda Karya. Wachowiak, F and Clements R., (1993). Emphasis Art, A Qualitative Art Program for Elementary andMidle Schools. Fifth Edition. New York: Harper Collins College Publishers.
Komentar
Posting Komentar